Mari Bertani
di Kota
Mari bertani di kota? Yakin? Bagaimana caranya?
Sebagian orang pasti bertanya-tanya. Bertani identic dengan lahan yang hijau,
luas, orang-orangan sawah, kerbau dan berada di desa. Bahkan petanipun identic
dengan “caping”, yaitu topi berbentuk kerucut yang terbuat dari bamboo.
Sepertinya hal yang sangat mustahil bila bertani di kota.
Kota tentulah berbeda jauh dengan desa. Hidup di
perkotaan umumnya identic dengan modern. Bangunan-bangunan tinggi pencakar
langit, padat, sehingga tidak memungkinkan untuk bertani. Orang-orang yang
hidup di perkotaan lebih sibuk di dalam ruangan daripada di luar ruangan.
Kelihatannya masyarakat kota tidak perduli atau tidak ada waktu untuk bertani.
Zaman semakin berkembang; teknologi semakin
berkembang, dan sumber daya manusia juga berkembang. Kini kita bisa bertani di
kota. Bahkan bukan menjadi pekerjaan utama, bisa di bilang pekerjaan
“iseng-iseng” yang sangat bermanfaat. Beberapa cara yang dapat di lakukan
adalah dengan bertani di dalam pot, kemudian potnya bisa di taruh di atap
rumah, sehingga tidak memerlukan lahan tambahan. Cara lain yaitu kebun vertical
atau bertani di dalam pot atau botol plastic bekas minuman yang di tempelkan di
dinding, lagi-lagi tidak memerlukan lahan tambahan. Hanya memafaatkan apa yang
ada. Cara lain yaitu hydroponic.
Hydroponic adalah cara bertani dengan menggunakan
media air yang penuh nutrisi. Sehingga tidak memerlukan tanah dan atau lahan
yang luas. Metode ini sudah banyak di lakukan di negara-negara maju, mengingat
keterbatasan lahan yang mereka punya. Di Indonesia masih jarang yang menerapkan
metode hydroponic di sekolah atau rumahnya masing-masing. Tetapi frequesinya
meningkat. Bisa di simpulkan masyarakat Indonesia mempunyai kesadaran akan
pentingnya bertani. Paling tidak untuk dirinya sendiri. Bertani di rumah bisa
menjadi mainan sehari-hari atau refreshing menghilangkan stress.
Cara berhydroponic juga terbilang mudah. Caranya ialah
menggunakan botol plastik bekas minuman, bisa juga menggunakan pipa, lalu di
masukan air nutrisi dan benih/ bibit tanaman. Air nutrisi adalah air yang sudah
di beri beberapa nutrisi pupuk-pupukan, yaitu pupuk urea, pupuk KCL, pupuk NPK,
dan pupuk daun Gandasil, yang dapat dibeli toko tanaman. kemudian di taruh di
tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih dapat cahaya matahari.
Inilah gambar dari 3 cara bertani di kota:
Bertani di atap rumah
kebun vertical
hydroponic
(sumber gambar: google)
Keuntungan bertani di rumah ialah hasilnya bisa untuk
di konsumsi sendiri. Bertani di rumah tidak perlu menggunakan pestisida, karena
hama hanya ada di daerah pertanahan. Jadi bisa di bilang tanaman organic. Lebih
sehat ketimbang yang ada di desa karena menggunakan pestisida. Ada banyak yang
menjual tanaman organic di pasar swalayan, tetapi harganya tentu lebih mahal.
Kalau bisa didapatkan secara gratis, mengapa tidak? Mari bertani di kota!
Jadikan hidup lebih sehat.
No comments:
Post a Comment